Bunda
Tercinta
Bingkaian cerita yang terukir indah di masalalu..
Untaian kata nan merdu bak lantunan nada surga kau
lantunkan setiap saat ..
Namun segala keindahan yang berhasil kau ukir itu kini
harus hilang di telan masa..
Dalam keabadian kini kau bersenandung, beristirahat tenang
tak memikirkan kegundahan..
Andai kau disini, dapat kau lihat putri kecil yang dahulu
selalu kau timang, kau selalu manjakan kini telah berdiri tegak layaknya sebuah
pohon yang siap menghantam angin yang datang …
Termenung ku dalam keheningan..
Elok kerlingan mata nan berkilau yang dahulu selalu ku
pandang seusai ku terjaga dari tidurku ..
Ramah kasih yang kudapatkan saat itu..
Ciptakan sebuah harmoni sejuk nan bersahaja dihati..
Indah kubayangkan saat saat ku terjaga dalam pelukmu ..
Nyanyian damai itu selalu menjadi wejanganku sebelum aku
hendak tertidur..
Tapi semua itu kini hanya dapat tersimpan rapi di memoriku
Bunda..
Aku tuliskan larik ini untukmu sebagai ungkapan betapa aku mencintaimu,
betapa aku membutuhkanmu, dan betapa aku merindukanmu bunda..
-Palembang, 6 November 2013-
-Donna
Shafira Khakim-